Berjalan menyusuri pelataran bangunan di pusat batu ajie atau akik Rawa bening, memang tidak seramai tahun kemarin. Nampak para pedagang memamerkan batu akik dari yang masih berupa bahan batu, sampai yang sudah di ikat menjadi sebuah mata cincin.
Ketika sobat mengunjungi pusat batu akik Rawa bening, sepintas terlihat sepi. Namun, jangan salah menilai ternyata jual beli batu bacan masih menjadi trend di tempat ini. Harga yang ditawarkan juga masih mahal dan walaupun ada yang mengatakan murah, itu hanya untuk batu yang masih hitam alias belum jadi.
Ketika Saya menawar harga sebuah batu bacan doko yang sudah hijau, mereka membuka harga sekitar 1 juta sampai 2 juta, itupun masih belum bening sempurna batunya. Para penjual batu bacan mengisahkan bahwa jual beli batu tersebut masih tetap berjaya, karena sekarang ini komunitas batu akik sudah semakin banyak dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
tertarik untuk masuk dalam perkumpulan batu bacan atau batu akik lainnya, yang diperlukan hanya sebuah batu yang melingkar di jari dan para anggota pun akan menyambut hangat kedatangan sobat. Hal inilah yang dialami oleh Agus, seorang pecinta batu bacan dan sekaligus penjual batu secara online dalam dunia maya. Sebelum bergabung dengan komunitas batu, agus mengaku omset nya tidak banyak, namun setelah bergabung peluang pun terbuka lebar dan omset nya bisa naik secara perlahan.
Bisnis jual beli batu bacan memang satu hal yang mengasyikkan, selain untung yang didapat kita juga mengetahui berbagai jenis batu yang baru muncul saat ini. Selain itu, tali persaudaraan bisa kita dapatkan dari hanya menjual batu dan mengikuti komunitas. Seperti kata pepatah, "banyak teman banyak saudara, banyak saudara banyak yang akan membantu kita".
Dari ulasan diatas bisa Saya simpul kan bahwa jual beli batu bacan memang tidak ada matinya, sehingga sampai kapanpun masih selalu ada dan batu bacan bisa menembus pasar internasional, walaupun saat ini sudah banyak pecinta batu tersebut diluar negeri.
Comments
Post a Comment