Sejak zaman Mesir kuno hingga zaman teknologi canggih saat ini, mitos batu mulia sebagai pembawa keberuntungan tetap tidak hilang. Trend pria memakai batu cincin atau akik pun kembali merebak sejalan pengetahuan yang berkembang. Hampir disetiap celah acara baik resmi maupun tak resmi, hanya lantaran melihat batu cincin yang melingkar di jari manis, obrolan pun menjadi panjang, mulai dari bisnis sampai hal mistis di dunia ‘perbatuan’. Ada mitos tersendiri yang mempesona bagi penggunanya selain alasan utama yaitu mengikuti gaya Nabi Muhammad yang dalam sejarahnya diketahui menggunakan aksesoris cincin perak untuk melakukan transaksi politik dengan para penguasa Romawi.
Batu cincin atau batu mulia dikenal memiliki keindahan dan kelangkaan yang magis sehingga sejak dulu sampai sekarang batu mulia ini banyak diburu oleh para kolektor batu-batuan. Beragam alasan unik bagi yang hobi dengan bebatuan cincin ini. Mereka tidak hanya tertarik dengan keindahan dan kelangkaannya, namun mereka juga merasa tertarik dengan energi tertentu yang tersimpan didalamnya yaitu berupa khasiat yang tinggi. Yang jelas harga yang makin mahal mencitrakan bagian gaya hidup.
Batu mulia yang biasa kita ketahui menjadi penghias cincin bagi para pria atau yang biasanya dipakai oleh seorang spiritualis memiliki banyak jenis yang berbeda dan setiap masing-masing jenis menyimpan khasiat yang berbeda pula di dalamnya. Batuan yang indah tidak hanya memberikan keindahan saja namun juga bisa meningkatkan rasa percaya diri si pemakai. Seperti Batu akik intan yang diyakini bisa memberikan ketenangan batin dan menambah semangat hidup. Batu yang biasanya berwarna putih jernih dan berkilauan dirasakan memancarkan ketenangan, mampu memberikan perlindungan bisnis dan mendatangkan kesejukan batin ketika sedang berada pada kesulitan.
Beberapa jenis batu mulia merupakan batu akik yang memiliki khasiat tinggi dan banyak diminati oleh kolektor dalam negeri maupun mancanegara. Berbagai jenis batu yang ditemui sekarang ini merupakan batuan yang berasal dari mikro kristal kuarsa dengan tingkat kehalusan dan kecerahan warna yang berbeda. Dalam perkembangannya, batu akik di Indonesia menyimpan banyak makna seperti untuk menambah rasa percaya diri, memikat lawan jenis, menambah pesona asmara, memberikan kententraman dan yang paling terkenal adalah sebagai amalan pengasihan dan tentunya masih banyak yang lainnya. 7 jenis batu akik yang banyak diminati di Indonesia yaitu Batu Mirah Delima, Batu kecubung, Batu giok, Batu Amber, Batu intan, Onix hitam dan Zamrud.
Batu mulia terdiri atas dua kelompok utama, yaitu batu permata mulia (precious stone) dan batu permata setengah mulia (semiprecious stone). Di antara batu permata mulia, hanya intan atau diamond yang ditemukan secara ekonomis dan ditambang sejak abad ke-16. Berbeda dengan batu permata mulia, batu permata setengah mulia ditemukan di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Jenisnya sangat beragam dan keindahannya tidak kalah dengan batu mulia sejenis dari luar negeri seperti opal, kecubung, akik, krisopras, krisokola, dan lain-lain. Karena keindahannya, maka 24 jenis batu mulia asli Indonesia telah diabadikan dalam perangko Republik Indonesia selama 5 tahun berturut-turut, sejak 1997 sampai 2001.
Sejak digunakan oleh mantan Presiden SBY dan kemudian dijadikan hadiah kepada Presiden AS, Barrack Obama, Popularitas batu Bacan langsung melambung tinggi hingga menjadi trend diseluruh dunia. Jenis bebatuan ini sebenarnya sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1960an. Batu bacan terdapat di pulau Kasiruta bukan pulau Bacan, karena pusat pemerintahan terdapat di Labuha, pulau Bacan maka batu tersebut dinamai batu bacan. batu bacan bisa berubah warna dari hijau kegelapan atau biru gelap menjadi lebih terang. Perubahan ini, diyakini bisa membawa berkah atau hoki bagi pemiliknya. Ada mitos bagi para pemakai batu Bacan yang diyakini akan lebih makmur hidupnya, disegani dan berwibawa. Batu Bacan terdiri dari beberapa jenis yaitu Bacan Doko, Bacan Palamea, dan juga Bacan Bisori. Ciri yang membedakan adalah warna yang dimiliki batu tersebut.
Tren batu cincin ini sudah sangat populer, pembelinya pun berdatangan dari berbagai negara. Banyaknya permintaan membuat para pedagang dari Medan, Surabaya dan Makassar langsung menempatkan dagangannya di Jakarta. Para konsumen berani beli dengan harga tinggi karena kurangnya pasokan bahan bakunya. Penggemar batu bacan biasanya orang-orang Cina,Thailand dan Korea, maka pedagang yang sudah punya pelanggan orang asing itu bisa dipastikan bisnis batunya pasti makin asyik.
Comments
Post a Comment